Wednesday, September 18, 2013

"Ladies, God calls us the BEAUTIFUL ONE." -Song of Solomon 2:10

"My Beloved spoke and said to me—Rise up My love, My beautiful one—and come away!" Song of Solomon 2:10

Ladies, He calls us by the sweet title of "My love" and regards us as beautiful! This is a good encouragement for our rising. If He has thus exalted us, and thinks us thus lovely—how can we linger in the dark tents of Kedar and find congenial associates among the world?

He bids us "Come away!" Come away further and further from everything selfish, groveling, worldly, and sinful! He calls us from the outwardly religious world which knows Him not, and has no sympathy with the mystery of the pious life.

You call us to Yourself by saying "Come away!" and this is a melodious call indeed. To come to You is to come home from exile; to come to land out of the raging storm; to come to rest after long labor; to come to the goal of our desires and the summit of our wishes!
But Lord, how can a stone rise, how can a lump of clay come away from the horrible pit? O raise us, draw us—and We will run after You! Your grace alone can do it. Send forth Your Holy Spirit to kindle sacred flames of love in our heart—and we will continue to rise until we leave life and time behind us, and indeed come away! Amen.

God bless,
—C.H. Spurgeon
================================
“Kekasihku mulai berbicara kepadaku: Bangunlah manisku, jelitaku, marilah!” --Kidung Agung 2:10

Wanita cantik,
Dia memanggil kita dengan “Manisku”,  "Cintaku" dan menganggap kita sebagai si cantik! Ini merupakan dorongan yang baik untuk kemajuan kita. Jika Dia telah sedemikian meninggikan kita, dan berpikir bahwa kita sedemikian indah, bagaimana bisa kita berlama-lama di tenda-tenda gelap Kedar dan mencari rekan menyenangkan dari kalangan dunia?

Dia tawarkan kita "Ayo pergi!" Ayo pergi lebih jauh dan lebih dari segala sesuatu yang egois, merendahkan diri, duniawi, dan berdosa! Dia memanggil kita dari dunia lahiriah yang tidak mengenal Dia, dan tidak memiliki simpati dengan misteri kehidupan yang saleh.

Dia memanggil kita mendekat kepada-Nya dengan berkata “Marilah!”  dan ini adalah panggilan yang sungguh merdu. Untuk datang kepada-Nya adalah bagaikan pulang dari pengasingan, dan bagaikan datang ke tanah dan keluar dari amukan badai, datang untuk beristirahat setelah persalinan yang lama, untuk datang ke tujuan akhir dari harapan-harapan kita dan tiba di puncak kerinduan kita!
Tapi “Tuhan, bagaimana bisa sebuah batu terangkat, bagaimana bisa segumpal tanah liat menjauh dari lubang mengerikan? Oh Tuhan, angkatlah kami, Tariklah kami - dan kami akan berlari mengejar-Mu! Rahmat-Mu sendirilah yang dapat melakukannya. Pancarkan Roh Kudus-Mu untuk menyalakan api cinta suci di hati kami, dan kami akan terus bangkit sampai kami meninggalkan kehidupan kami yang lalu, dan sungguh datang kehadirat-Mu!” Amin.
Tuhan memberkati,
—C.H. Spurgeon

No comments:

Post a Comment